Wednesday, February 25, 2009

Nggak punya kantor,...

RSU Propinsi tepat aku berdinas, pembangunannya kan belum 100% rampung. Ada satu bangunan utama yang belum selesai dikerjakan akibat bemasalah dalam proses proyeknya. Bangunan tersebut merupakan bangunan perkantoran. Akibatnya terjadi keterbatasan ruangan di rumah sakit. :D

Photobucket
Kantor yang belum siap

Direksi RS berkantor di lantai 4 bangunan yang merupakan IRNA (instalasi rawat inap). Tempat pertemuan dilakukan di (mohon maaf) gang, yang walaupun lebar teteup juga namanya gang. Tidak berpendingin angin (fan) apalagi berpendingin udara(ac). Gang yang lama (lihat gambar) karena letaknya di poliklinik masih mendingan ada AC nya, yg ini dipakai kalau ada acara menerima tamu2 besar saja, misalnya pejabat depkes, dan pejabatpemda. Dokter jaga umum kalau kebetulan jaga berdua dan beda gender, yang cowo ngungsi tidurnya di ruang poliklinik. Supir ambulan jika sedang tidak pasien yang akan dirujuk, kadang istirahatnya hanya di dalam mobil ambulan (diatas tandu atau brangkard).

Photobucket
Irna lantai 4 yg jadi kantor sementara direksi

Nah aku juga ketiban pulungnya. Dulu sewaktu masih di puskesmas aku punya ruagan kanto sendiri, yang didalamnya ada meja kerja dan sebuah tempat tidur. Lha kok dalam ruangan kantor ada tempat tidur? Dokternya malas ya? Maunya tidur2-an saja...? Ya nggaklah. Tempat tidur biasanya dipakai saat menunggu kemajuan pasien. Karena sering terjadi, pertolongan kepada pasien jarak waktunya berdekatan (tapi tetap saja dalam hitungan jam), contohnya selesai opersai jam 3 pagi, terus ada pasien yang pembukaannya sudah 7 cm. Jadinya kan tanggung kalau pulang ke rumah (jaraknya lumayan jauh sekitar 5 km-an). Lagian kasian sama supir ambulan yang harus bolak-balik.

Photobucket
Gank Pertemuan lama...

Saat menunggu itulah dibutuhkan tempat tidur untuk sekedar memjamkan mata sejenak. Karena tidak memiliki ruangan yang seperti di Puskesmas, buat sementara terpaksa menunggu perkembangan pasien sambil duduk dan memjamkan mata dikursi . Lumayan juga ...Untung saja tidak sering2 terjadi seperti itu.

Dulu sewaktu Klinik Ernes tempat aku berpraktik masih belum seperti sekarang (sudah ada ruangan khusus buat aku), karena memang gak ada ruangan lagi, aku malah lebih sering menunggu sambil tiduran diatas mobil saja. (di klinik belum ada ambulan dan supir).

Nah jadi jangan bayangkan jadi SpOG enak...mungkin spog yang dikota besar enak, fasilitas lengkap dan rasanya tidak akan mungkin mengalami seperti yang aku raskan serta sejawat spog didaerah kecil lainnya. Jadi sementara bersabar dahulu...kalau pagi periksa pasien, nagntor dan makan semuanya dilakukan dipoliklinik...