Saturday, February 28, 2009

Mengganti Smiley Pada Shoutbox

Bagi yang memakai shout box cbox pada blognya pasti sudah tahu bagaimana kurang bagusnya smiley standar/bawaannya, cuma ada 3 warna pilihan serta smileynya kecil2 serta statis (tidak bergerak). Jadinya kurang seru yah...

shot

Smiley asli ini bisa diganti dengan yang lebih seru loh (lihat gambar shotnya)...caranya mudah saja. Pastinya Login dulu ke cbox nya - Pilih Option - Smillies. Pada pilihan smiley pilih none selanjutnya pencet apply. Jadinya kosong smileynya....

Langkah selanjutnya, klik tombol New row untuk menambahkan baris sebanyak2nya sesuai dengan jumlah smiley yang ingin ditambahkan. Setelah itu tinggal menambahkan URL smiley yang dinginkan pada kolom URL serta jangan lupa menambahkan kode smiley pada kolom Code (kalo nggak ntar gak bisa di Save). Selanjutnya tinggal Save (di sebelah tombol New Row ). Selesai sudah...
WARNING: Jangan menekan tombol Apply, karena hasil kerja anda akan kembali kosong .

NB
Untuk URL smiley contoh bisa dibuka disini

Thursday, February 26, 2009

Memposting Kode HTML

Jika kita akan memasukkan kode HTML kedalam postingan, seperti membuat tips tentang nge-blog, kode HTML yang akan kita masukkan harus terlebih dahulu dilakukan modifikasi. karena saat akan dipost akan dilaporkan adanya error dalam posting tersebut. Salah satu cara agar kode HTML menjadi postable alias friendly dengan postingan adalah dengan mengganti kode2 HTML tersebut dengan kode pengganti, seperti dibawah ini.

Kode
Pengganti
Keterangan
<
&lt;
Tanda kecil
>
&gt;
Tanda Besar
&
&amp;
Tanda Dan
"
&quot;
Tanda petik ganda
±
&plusmn;
Tanda plus minus
©
&copy;
Tanda hak cipta (copyright)
®
&reg;
Tanda terdaftar (Registered)

Tetapi sebetulnya nggak perlu repot2 seperti itu ada cara yang lebih mudah, yaitu dengan memakai pengubahnya ssecara online, contohnya disini. Tinggal Copy-Paste kode yang ingin di posting, kemudian klik tombol perubahnya (pada contoh link tinggal klik make it friendly), kemuadin copy-paste hasilnya kedalam postingan, gampang kan...Gitu ja kok repot .

Wednesday, February 25, 2009

Nggak punya kantor,...

RSU Propinsi tepat aku berdinas, pembangunannya kan belum 100% rampung. Ada satu bangunan utama yang belum selesai dikerjakan akibat bemasalah dalam proses proyeknya. Bangunan tersebut merupakan bangunan perkantoran. Akibatnya terjadi keterbatasan ruangan di rumah sakit. :D

Photobucket
Kantor yang belum siap

Direksi RS berkantor di lantai 4 bangunan yang merupakan IRNA (instalasi rawat inap). Tempat pertemuan dilakukan di (mohon maaf) gang, yang walaupun lebar teteup juga namanya gang. Tidak berpendingin angin (fan) apalagi berpendingin udara(ac). Gang yang lama (lihat gambar) karena letaknya di poliklinik masih mendingan ada AC nya, yg ini dipakai kalau ada acara menerima tamu2 besar saja, misalnya pejabat depkes, dan pejabatpemda. Dokter jaga umum kalau kebetulan jaga berdua dan beda gender, yang cowo ngungsi tidurnya di ruang poliklinik. Supir ambulan jika sedang tidak pasien yang akan dirujuk, kadang istirahatnya hanya di dalam mobil ambulan (diatas tandu atau brangkard).

Photobucket
Irna lantai 4 yg jadi kantor sementara direksi

Nah aku juga ketiban pulungnya. Dulu sewaktu masih di puskesmas aku punya ruagan kanto sendiri, yang didalamnya ada meja kerja dan sebuah tempat tidur. Lha kok dalam ruangan kantor ada tempat tidur? Dokternya malas ya? Maunya tidur2-an saja...? Ya nggaklah. Tempat tidur biasanya dipakai saat menunggu kemajuan pasien. Karena sering terjadi, pertolongan kepada pasien jarak waktunya berdekatan (tapi tetap saja dalam hitungan jam), contohnya selesai opersai jam 3 pagi, terus ada pasien yang pembukaannya sudah 7 cm. Jadinya kan tanggung kalau pulang ke rumah (jaraknya lumayan jauh sekitar 5 km-an). Lagian kasian sama supir ambulan yang harus bolak-balik.

Photobucket
Gank Pertemuan lama...

Saat menunggu itulah dibutuhkan tempat tidur untuk sekedar memjamkan mata sejenak. Karena tidak memiliki ruangan yang seperti di Puskesmas, buat sementara terpaksa menunggu perkembangan pasien sambil duduk dan memjamkan mata dikursi . Lumayan juga ...Untung saja tidak sering2 terjadi seperti itu.

Dulu sewaktu Klinik Ernes tempat aku berpraktik masih belum seperti sekarang (sudah ada ruangan khusus buat aku), karena memang gak ada ruangan lagi, aku malah lebih sering menunggu sambil tiduran diatas mobil saja. (di klinik belum ada ambulan dan supir).

Nah jadi jangan bayangkan jadi SpOG enak...mungkin spog yang dikota besar enak, fasilitas lengkap dan rasanya tidak akan mungkin mengalami seperti yang aku raskan serta sejawat spog didaerah kecil lainnya. Jadi sementara bersabar dahulu...kalau pagi periksa pasien, nagntor dan makan semuanya dilakukan dipoliklinik...