Monday, March 23, 2009

Cesar anak lintang dan sungsang anak besar lahir normal

Jam 800 pagi dapat telepon dr bidan Klinik ada pasien anak kedua sungsang...bukaan sdh 4 cm, dari tinggi perut katanya cuma 31 cm jadi beratnya kira2 hanya 3 kilo lebih dikit, diputuskan untuk dilahirkan normal. dulu anak pertamanya juga sungsang, aku yang bantu kelahirannya,Berat babynya yang pertama 3.2 kg. Daru USG tanggal sekitar awal bulan beratnya baru 2.7 kg.

Sunday, March 22, 2009

Minggu 22 Maret 2009

Pagi2 sekitar jam-jam 7 pagi sudah ditelepon bidan Miami dari Klinik Ernes, melaporkan ada pasien yang akan melahirkan, hamil anak ke 2, cukup bulan, bukaan baru 4 -5 cm. Kalau dihitung2 diatas kertas (teoritis) maka bukaan akan lengkap dalam waktu lebih kurang 3 jam-an lagi.

Saturday, March 21, 2009

Weekend yang tenang

Seperti biasanya hari sabtu tidak praktek sore, agar lebih banyak waktu dengan keluarga di rumah atau di tempat liburan. Hari sabtu ini kebetulan weekend nya di rumah saja, lumayan tenang tanpa gangguan pasien. Cuma tadi pagi jam 6-an di telpon bidan RSU melaporkan pasien persalinan normal.

Jam 10 pagi saat visite ke RS pasien tersebut baru saja lahir di tolong Bidan. Semua persalinan normal akan di tolong oleh bidan RS, kecuali pasiennya minta dokter spog yang nyambut baru yang normal2 juga aku yang menolong. Bagi2 rezeki juga ke Bidan…

Jam 13 sudah pulang…dan nge-net seperti biasa buka email serta jawab2 spog box di blog utama. Setelah nggak tau lagi yang dikerjakan, trus nyoba2 blog format lain, salah satunya blog.com.

Monday, March 2, 2009

Control Panel pengganti Navbar

Keberadaan navbar (palang biru pada bagian paling atas) pada blogger, (asli) sebetulnya sangat membantu, karena dashboard dapat di akses dengan mudah. Tetapi karena pertimbangan kosmetik blog, keberadaannya sering dihilangkan.


Bagi yang newbie, cara ngilanginnya sih mudah saja kok, tinggal tambahkan kode di bawah ini tepat dia tas tag </head>

#navbar-iframe {
height:0px;
visibility:hidden;
display:none
}

Sebetulnya ada caranya mengembalikan fungsi navbar tadi dengan cara membuat kontrol panel yang hanya terlihat oleh empunya blog. Bahkan lebih unggul, karena kita tinggal membuat shorcut (satu kali klik untuk mengakses fungsi2 admin dalam blog kita, seperti layout, setting, edit HTML dll.

C Panel
Langkah seperti bias buat mengedt HTML : Sigin-Layout-Edit HTML (klik Expand Widgets Template). Pencet Ctrl F, terus cari tag ini :

<b:section class='sidebar' id='sidebar' preferred='yes'>

Kenudian Copy_Paste kode dibawah ini, teapt sebelum tag diatas.

<span class='item-control blog-admin'>
<h2>Admin Control Panel</h2>
<a href='http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=BlogIdNumber'>New Post</a>
|
<a href='http://draft.blogger.com/blog-options-basic.g?blogID=BlogIdNumber'>Settings</a>
|
<a href='http://www.blogger.com/rearrange?blogID=BlogIdNumber'>Change Layout</a>
|
<a href='http://www.blogger.com/html?blogID=BlogIdNumber'>Edit HTML</a>
|
<a href='http://www.blogger.com/moderate-comment.g?blogID=BlogIdNumber'>Moderate Comments</a>
|
<a href='http://www.blogger.com/logout.g'>Sign Out</a>
</span>

Sebelum di Save, gantikan kata: BlogIdNumber dengan nomor blogID kamu (lihat di URL saat kamu masuk ke setting, edit HTML dll, terlihat 19 digit angka yang didahuli oleh kata :blogID=xxxxxxxxxxxxxxxxxxxx)

Setelah selesai mengganti blog ID, selanjutnya tinggal Save, beres dah. Jika ingin menambahkan shotcut lainnya tinggal ditambah sendiri:

<a href='URL YANG AKAN DI SHORTCUT'><NAMA SHORCUTNYA</a>

Sekarang akses ke Fungsi admin hanya satu klik saja

Masih tentang RS ku...

RSU Propinsi Kepri yang kalau dari namanya kira-kira terletak di ibukota propinsi Kepulauan Riau yaitu di Tanjung Pinang, ternyata terletak di sebuah kota kecamatan yang sepi yaitu Tanjung Uban.

Mungkin semua orang nggak habis mikir …kok sebuah RSU Propinsi yang dalam pikiran setiap orang pastilah sebuah RS yang fasilitasnya terbaik dip0pinsi ini bisa terletak disebuah kota kecamatan kecil? Aku juga nggak tahu persis kenapa.

Kalau dikira-kira mungkin pemikirannya begini: Tanjung Uban letaknya diantara Tanjung PInang (Bintan) dan Batam, karena dari dulu sebelum pilgub Kepri sudah digembar gemborkan bahwa akan dibangun jembatan penghubung antara pulu Bintan dan Batam yang namanya Jembatan Babin. Nah kalau ada jembatan sudah pasti letak RSU ini sangat sangat sangat strategsi sekali…

Tapi apa lacur? jembatan yang sangat diimpikan oleh masyarakat kedua pulau tinggal hanya cerita kopi thiam. Sampai sekarang gossipnya saja sudah tidak terdengar lagi.

RSU yang sebelumnya direncanakan memiliki fasilitas terlengkap dan tercanggih di Kepri, kini tak rubahnya sebuah RS type C yang baru punya 4 dokter spesialis utama (anak, obgyn, bedah dan penyakit dalam). Itupun dokter anaknya masih “meminjam” dari Kabupaten Bintan. Luas lahan yang sebelumnya dirancang seluas 10 hektar kini tinggal 2 hektar saja.

Saat ini keberadaan RS ini terasa sangat meringankan masyaralat sekitarnya, karena tingkat rujukan menjadi turun secara drastis. Sebetulnya angka rujukan masih bisa ditekan lebih rendah lagi jika RS ini sudah dilengkapi dengan fasilitas bank darah dan adanya dokter ahli anestesi yang tinggal menetap di Tanjung Uban (stand by 24 hours).

Kebanyakan pasien yang dirujuk sekarang ini adalah karena dua alasan tersebut. Dokter anestesi rasanya sulit akan mau menetap di Tanjung Uban…Why…sedangkan ditempatkan di Tanjung Pinang saja yang nota bene lebih ramai dari Tanjung Uban, pada hijrah ke Batam. Tidak munafik…dokter ahli pada umumnya berlomba-lomba ke kota besar di samping alasan seperti pendidikan, anak alasan utama nya adalah untuk mendapatkan rupiah yang lebih besar. dokter juga manusia…

Supaya dokternya mau bertugas ditempat seperti ini nggak ada cara lain kecuali memberikan tunjangan yang memadai bagi dokter ahli yang bertugas ditempat ini sehingga alasan materi untuk tidak mau bertugas di tempat yang sepi menjadi hilang.

Sebagai contoh di propinsi induk Riau, seorang dokter ahli 4 besar diberi tunjangan lebih dari Rp 20 juta, diberi fasilitas rumah dan kendaraan agar mau bertugas di daerah seperti Bengkalis atau Siak. Hal ini wajar, karena seorang dokter yang baru tamat pendidikan ahli tentunya berharap suatu perbaikan nasib setelah menamatkan pendidikan ahlinya (waktu sekolah juga banyak menghabiskan dana, untung bagi yang dapat bantuan daerah). Kalau dituntut hanya pengabdian saja kasihan sekali mereka...

Sunday, March 1, 2009

Beda bahasa dokter dan pasien...

Dua hari yang lalu, di depan sekolah anakku yang nomor dua, ada seorang ibu yang motornya ditabrak oleh motor pengendara lainnya. Karena tidak mempergunakan helm, akibatnya kepala si ibu terbentur ke aspal. Kalau dalam bahasa umumnya head injury sering disebut gegar/geger otak, sedangkan dalam bahasa medis-nya ada dua jenis geger otak: yang ringan disebut: commotio cerebri dan yang berat : cuntusio cerebri.

Kemudian si ibu dibawa ke RS tempat aku bertugas, setelah diobservasi beberapa waktu, akhirnya diputuskan untuk merujuknya ke RS dengan fasilitas yang lebih baik, yaitu ke RS yang ada Tanjung Pinang. Akhirnya si ibu meninggal di sana.

Seperti sudah menjadi kebiasaan di kota kecil, maka bisik2 tetangga segera beredar dan menyebar tentunya ditambah bumbu sana-sini. Orang tuaku (ibu) pagi2 sudah mendapat info dari tetangga depan rumah tentang kejadian di atas. Menurut cerita tetangga-ku, korban tabrakan tadi sewaktu berada di RS tidak diberi apa2 dan dibiarkan saja...

Begitu parahkan pelayanan RS kami ? Tentu saja tidak. Setahu aku dokter dan petugas IGD rajin2 serta sigap menangani setiap pasien emergensi yang datang. Tetapi mengapa pada kasus diatas, menurut cerita yang beredar, pasien tidak diapa2kan..?. Nah disinilah letak perbedaan bahasa antara dokter dan pasien (masyarakt awam) yang jika tidak di samakan (komunikasikan) maka akan menimbulkan salah paham.

Pada kasus2 trauma kepala yang ringan biasanya tidak memerlukan pengobatan. Hanya dilakukan observasi saja. Jika selama observasi keadaan pasien oke2 saja maka tidak dibutuhkan rawatan dan pasien hanya menjalani rawat jalan saja. Sedangkan pada kasus yang lebih berat, dilakukan penilaian/diagnostik secepat2nya dengan CT_scan atau MRI. untuk mencari cedera langsung akibat trauma (kerusakan jaringan otak) atau pun komplikasi dari trauma tersebut berupa perdarahan, edema(bengkak otak) dan penekanan tekanan dalam otak yang mana ketiga hal ini dapat menyebabkan kematian jika tidak segera ditangani dengan baik dan benar.

Dari penafsiran aku, saat diobservasi serta dilakukan tindakan diagnostik lainnya, keluarga (dan pengantar lainnya/supporter) menganggap pasien dibiar2kan saja. Hal ini tidak akan timbul jika terjalin komunikasi yang baik antara dokter/paramedis dan keluarga pasien, guna menyamakan bahasa...